Perang dingin yang melibatkan Ahmad Dhani dan Ari Wibowo di media sosial belum kelar. Kali ini, Ari, artis yang ngetop di tahun 90-an itu mengomentari laporan yang dibuat pendukung Ahok-Djarot terhadap Dhani. Dhani dipolisikan karena bikin cuitan pro pendukung penista agama perlu diludahi.
"Jadilah pria sejati Hadapi pemeriksaan dengan ikhlas. Sedikit saran dr sy apabila sudi didengar: "Lidah itu adalah pedang bermata dua, bisa menyakiti orang lain,
tapi juga bisa melukai diri sendiri." Please be wiser in your choice of words," tulis Ari di caption gambar yang menampilkan capture pemberitaan Dhani dilaporkan ke polisi.
Masih dalam postingannya, Ari juga mencoba menanggapi tanggapan Dhani yang menyebutnya tak mengerti dunia politik.
"Menjawab cuitan mas bro.. Bro AD emang benar, saya ngga tau banyak soal politik, makanya ngga niat mencalonkan diri.. Namun sebagai WNI, saya bebas berpendapat
soal politik, apalagi kalau saya sebagai pendukung bapak Ahok bersama 50% warga DKI Jakarta lainnya dibilang 'bajingan & layak diludahi mukanya. Inikah statement terbaik mu selaku seorang politisi yg paham politik? Maaf apabila saya tidak sependapat.Tidak ada orang yg layak diludahi, apakah dia pendukung Agus-Silvy, Ahok-Djarot ataupun Anies-Sandi.. Aspal aja ngga layak diludahi, karena ngga sopan ngeludah sembarangan. Salam damai & toleransi," tulisnya.
Perseteruan dua artis ini bermula ketika Ari memberikan komentar pedas terkiat cuitan provokatif Dhani yang berbunyi, "Siapa saja yg dukung Penista Agama adalah Bajingan yg perlu di ludahi muka nya". Meski Dhani tak menyebut siapa yang dimaksud penista agama, netizen, termasuk Ari mengaitkannya dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), calon gubernur DKI Jakarta yang kini menjadi terdakwa kasus penodaan agama. Ari dalam postingannya, menyindir Dhani sedang 'sakit' dan perlu dicarikan obat.
Ari kemudian menghapus postingan itu dan memberikan saran agar lebih bijak dalam menyampaikan pendapat di muka umum. Tak terima, Dhani kembali menanggapi lewat akun Twitter-nya.
Post a Comment